Jumat, 09 Mei 2014

Penemuan Penting Fosil Manusia di Beberapa Tempat

1. Sangiran
Perjalanan kisah perkembangan manusia di dunia tidak dapat kita lepaskan dari keberadaan bentangan luas perbukitan tandus yang berada diperbatasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar. Lahan itu dikenal dengan nama Situs Sangiran. Di dalam buku Harry Widianto dan Truman Simajuntak, Sangiran Menjawab Dunia diterangkan bahwa Sabgurab meruoakan sebuah kompleks itus manusia purba dari Kala Pleistosen yang paling lengkap dan paling pentuing di Indonesia, dan bahkan di Asia. Lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia dunia, yang memberikan petunjuk tentang keberadaan menusia sejak 150.000 tahun yang lalu. Situs Sangiran itu mempunyai luas delapan kilometer pada arah utara - selatan dan tujuh kilometer arah timur - barat.Situs sangiran merupakan suatu kubah raksasa yang berupa cekungan besar di pusat kubah akibat adanya erosi di bagian puncaknya. Kubah raksasa itu diwarnai dengan perbukitan yang bergelombang. Kondisi deformasi geologis itu menyebabkan tersingkapnya berbagai lapisan batuan yang mengandung fosil - fosil manusia purba dan binatang, termasuk artefak. Berdasarkan materi tanahnya, Situs Sangiran berupa endapan lempung hitam dan pasir fluvio-volkanik, tanahnya tidak subur dan terkesan gersang pada musim kemarau.

Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C Schemulling tahun 1864, dengan laporan penemuan fosil vetebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran. Semenjak dilaporkan Schemullling situs itu seolah - olah terlupakan dalam waktu yang lama. Eugene Dubois juga pernah datang ke Sangiran, akan tetapi ia kurang tertarik dengan temuan - temuan di wilayah Sangiran. Pada 1934, G.H.R von Koeningswald menemukan artefak litik di wilayah Ngebung yang terletak sekitar 2 km di barat laut kubah Sangiran. Artefak litik itulah yang kemudian menjadi temuan penting bagi Situs Sangiran. Semenjal penemuan von Koeningswald, Situs Sangiran menjadi sangat terkenal berkaitan dengan penemuan - penemuan fosil Homo Erectus secara sporadis dan berkesinambungan. Homo erectus adalah takson paling penting dalam sejarah manusia, sebelum masuk pada tahapan manusia Homo Sapiens, manusia modern.

Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran tnetang evolusi fisik manusia saja, akan tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang evolusi budaya, binatang, dan juga lingkungan. Beberapa  fosil di yang ditemukan dalam seri geologis-stratigrafis yang diendapkan tanpa terputus selama lebih dari dua juta tahun, menunjukan tentang hal itu. Situs Sangiran telah di akui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan secara  resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam nomer 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO.


2. Trinil, Ngawi, Jawa Timur
Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah administrasi Kabupaten Ngawi, Jaa TImur. Tinggalan purbakala telah lebih dulu ditemukan di daerah ini jauh sebelum von Koeningswald menemukan Sangiran pada 1934. Ekskavasi yang dilakukan oleh Eugene Dubois di Trinil telah membawa penemuan sisa-sisa menusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan. Penggalian Dubois dilakukan pada endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan atap tengkorak "Pithecanthropus erectus", dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen) yang menunjukan pemiliknya telah berjalan tegak.

Tengkorak Pithecanthropus erectus dari Trinil sangat pendek tetapi memanjang ke belakang. Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera (600 cc) dan otak manusia modern (1.200-1.400 cc). Tulang kening sangat menonjol dan di bagian belakang mata, terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang Pada bagian belakang kepala terlihat bentuk yang meruncing yang di duga pemiliknya meupakan perempuan. Berdasarkan kaburnya sambungan perekatan antar tulang kepala, datfasirkan individu ini telah mencapai usia dewasa. Selain tempat - tempat diatas, peninggalan manusia purba tipe ini juga ditemukan di Perning, Mojokerto, Jawa Timur, Ngandong, Blora, Jawa Tengah, Sambungmacan, Sragen, Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar